Kamis, 27 Februari 2014

JARINGAN RT/RW Net


RT/RW-Net merupakan jaringan komputer yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW dengan memanfaatkan jalur kabel atau Wireless 2.4 Ghz. Secara hukum, RTRW-Net merupakan jaringan yang legal, bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. 

Sejarah RT/RW-Net

Istilah RT/RW-Net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka. 

Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet. Pemilik RT/RW Net akan membeli atau menyewa bandwith dari penyedia internet/ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom atau Indosat, lalu dijual kembali ke pelanggan. Perbedaan terletak pada tempat pelanggan berada. Pelanggan RT/RW-Net menggunakan internet di rumah masing-masing, tidak di tempat RT/RW-Net tersebut berada. Jika Warnet, para pelanggan harus duduk di depan komputer yang telah disediakan oleh pemilik warnet.

Tujuan terpenting dalam pembangunan RTRW Net ini adalah turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat serta membangun komunitas yang sadar akan kehadiran Teknologi Informasi dan Internet.


Untuk membengun RT/RW Net secara sederhana yang harus di persiapkan pertama-tama adalah koneksi internet Unlimited yang akan di jadikan sebagai Backbone pemancar Wireless LAN atau RT/RW Net kalian. Peralatan pendukungnya antara lain :

1.      Access Point/Wireless Router
Fungsi accsess point adalah sebagai hub/switch yang akan menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga. Access Point atau Wireless Router inilah koneksi internet dari tempat server di pancarkan atau di kirim melalui gelombang radio. Ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan di jangkau. semakin tinggi kekuatan sinyal (ukuran dalam satuan dBmatau mW) semakin luas jangkauannya.



2.      Antena Omni atau Sektoral
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa kilometer, di perluakan antena omni eksternal. meskipun ketika membeli access point sudah di lengkapi antena omni, namun belum cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB. Untuk memperluas area jangkauannya, diperlukan antena omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. antena omni ini memiliki pancaran radiasi 360 derajat, jadi cocok untuk menjangkau clien dari arah mana saja.




3.      Box Access Point
Untuk melindungi access point dari hujan, maka di perlukan pelindung berbentuk kotak. Kotak pelindung ini bisa terbuat dari plastik atau plat besi. Rata-rata kotak ini sudah di lengkapi dengan kunci pengaman dan Box ini harus di letakan persis di bawah antena.


 4.      Repeater
Fungsi  Repeater – Repeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI. Tugas utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Pada jaringan wireless, repeater diletakkan pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung. hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima dapat dipancarkan dan diterima dengan baik, dengan adanya repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh jaringan wireless juga semakin jauh.


5.      Switch
Switch mengontrol arus lalu lintas jaringan berdasarkan informasi alamat di setiap paket. Switch yang belajar perangkat yang terhubung ke port-nya (dengan memantau paket yang diterima), dan kemudian meneruskan pada paket ke port yang sesuai saja. Hal ini memungkinkan komunikasi simultan di seluruh switch, meningkatkan bandwidth.Operasi ini beralih mengurangi jumlah lalu lintas yang tidak perlu yang akan terjadi jika informasi yang sama telah dikirim dari setiap port (seperti hub).Switch dan hub yang sering digunakan dalam jaringan yang sama, hub memperluas jaringan dengan menyediakan lebih banyak pelabuhan, dan switch membagi jaringan menjadi lebih kecil, bagian kurang padat.



6.      Router
Router adalah perangkat yang meneruskan paket data antara jaringan komputer, menciptakan sebuah internetwork overlay. Sebuah router terhubung ke dua atau lebih baris data dari jaringan yang berbeda. Ketika paket data masuk pada salah satu baris, router membaca informasi alamat dalam paket untuk menentukan tujuan akhirnya. Kemudian, dengan menggunakan informasi dalam kebijakan routing table atau routing, mengarahkan paket ke jaringan berikutnya pada perjalanannya. Router melakukan "lalu lintas mengarahkan" fungsi di Internet. Sebuah paket data biasanya diteruskan dari satu router ke yang lain melalui jaringan yang merupakan internetwork hingga sampai ke simpul tujuan.




7.      Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumper di perlukan untuk menghubungkan antena omni dengan access point. Perhatikan panjang maksimal yang di perlukan hanya 1 meter, leih dari itu kalian akan mengalami degradasi sinyal (Loss dB). Pada keduaujung kabel terdapat konektor dimana tipe konektor di sesuaikan dengan konektor  yang melekat pada access point.
8.      POE (Power Over Ethernet)
            Agar kabel listrik tidak di naikan ke atas untuk "menghidupkan" Access Point maka diperlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP. Daengan alat ini maka kalian tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


9.      Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat Wireless, namun perana kabel juga di perlukan. Kabel UTP/STP ini di perlukan untuk menghubungkan Access Point dengan jaringan kabel pada LAN local. Jadi, di bawah dia bisa di pasang  ke komputer gatewa/router atau ke Hub/switch. Pilihan kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang di lewatkan oleh POE.


10.  Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Alat ini berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik pada saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding). Komponen ini di pasang pada kable jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkat petir umumnya di tanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. grounding yang kurang baik menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

11.  Tower
Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, kalian perlu menaikan antena omni eksternal ke tampat yang tinggi agar client WLAN bisa menjangkau tempat yang jauh. 


 12.  UPS
UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif.


13. Wireless Adapter

Wireless adapter adalah perangkat yang di pakai oleh komputer client untuk menerima dan mentrasmisikan sinyal wireless yang selanjutnya akan diterima oleh access point/wireless router. Wireless adapter mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan sebuah access ponit, tetapi lebih sederhana. Apabila dalam sebuah access point terdapat memory maupun processor, maka pada wireless adapter penggunaanya tidak sekompleks access point.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar